Langsung ke konten utama

FILOSOFI JAWA, KEREN...!!!


Alon-alon waton kelakon
Artinya
pelan-pelan asal selamat. Mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati, ulet, waspada, dan berusaha dalam menjalani hidup.

Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman
Artinya
kita jangan mudah heran, mudah menyesal, mudah terkejut, dan manja. Filosofi ini mengajarkan kita untuk menjadi orang yang dapat menerima semua keadaan. Sehingga kita tidak akan membuat masalah buat diri kita dan diri orang lain.

Sapa nandur, bakalan ngunduh
Artinya.
Bagi siapa yang mengumpulkan kebaikan maka suatu saat akan mendapatkan hasilnya. Orang yang banyak membantu orang lain, dia akan mendapatkan balasan yang baik suatu hari nanti. Kita diajarkan untuk berlomba menanam kebaikan dimanapun kita berada. Ini juga bermakna kerja keras kita yang akan berhasil kelak.

Nerima ing pandum
Artinya
menerima segala pemberian. Kita sebaiknya bisa ikhlas dalam menghadapi segala hal yang terjadi didalam hidup kita. Hal ini ditunjukkan khususnya agar kita tidak menjadi orang yang serakah dan menginginkan hak milik orang lain.

Urip iku urup
Hidup itu harus menyala. Jika mengikuti filosofi ini, kita diajak untuk membuat hidup kita menyala dengan membantu orang-orang di sekitar kita. Intinya kita harus bisa memberi manfaat baik itu hal kecil maupun hal yang besar.

Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka
Jangan merasa paling pintar biar tidak salah arah dan jangan suka mencurangi biar tidak celaka. Seperti koruptor dan orang yang mencuri. Mereka paling pintar dan salah arah, mereka juga mencurangi banyak orang, makanya jadi celaka. Kita harus bisa selalu rendah hati.


Sak bejo-bejone wong kang lali isih bejo wong kang eling lan waspodo
Filosofi ini didapat dari kitab Ronggo Warsita pujangga dari tanah Jawa.
Arti dari filosofi tersebut adalah
orang yang paling beruntung itu orang yang selalu ingat kepada yang Kuasa dan berhati-hati dalam menjalani hidup.

Ngunduh wohing pakarti
Semua orang akan mendapatkan akibat dari segala perilakunya sendiri.
Jadi, kita tidak perlu menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain
karena bisa saja itu adalah akibat dari apa yang kita lakukan sendiri. Jadi, kita harus ingat untuk berhati-hati dalam betindak.

Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha juniarmeitalika.
Menyerbu tanpa bala tentara, menang tanpa merendahkan, kesaktian tanpa ajian, kekayaan tanpa kemewahan
Makna dari kata-kata tersebut adalah
kita sebaiknya menjadi pemberani meski berjuang sendirian dan selalu menjaga wibawa serta selalu bersyukur.

Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana dinaemak.
Arti dari filosofi ini adalah
kehormatan diri berasal dari lisan dan kehormatan raga berasal dari pakaian. Bagi orang Jawa cara berpakaian itu menentukan kehormatan raga dan cara berbicara menunjukkan kehormatan diri seseorang. Penampilan dan ucapan kita mempengaruhi bagaimana orang bereaksi dan menghargai kita.

Becik kethitik ala ketara.
artinya kebaikan akan terlihat dan kejahatan juga akan nampak.
Semua perbuatan akan nampak tidak peduli itu baik maupun buruk. Ini adalah ajaran untuk kita agar memperbanyak perbuatan yang baik. Jika berbuat buruk dan disembunyikan, maka suatu saat perbuatan itu juga akan terbongkar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini