Alon-alon waton kelakon
Artinya
pelan-pelan asal
selamat. Mengajarkan
kita untuk selalu
berhati-hati, ulet, waspada, dan
berusaha dalam menjalani hidup.
Aja gumunan, aja getunan,
aja kagetan, aja aleman
Artinya
kita jangan mudah
heran, mudah
menyesal, mudah terkejut, dan manja. Filosofi ini mengajarkan kita
untuk
menjadi orang
yang
dapat menerima semua keadaan. Sehingga kita tidak akan
membuat masalah
buat
diri kita dan diri orang lain.
Sapa nandur,
bakalan ngunduh
Artinya.
Bagi siapa yang
mengumpulkan kebaikan
maka suatu saat
akan mendapatkan hasilnya. Orang yang
banyak membantu orang lain, dia
akan mendapatkan balasan yang baik
suatu hari nanti. Kita
diajarkan untuk berlomba menanam kebaikan dimanapun kita
berada. Ini
juga
bermakna kerja keras kita yang akan berhasil kelak.
Nerima ing
pandum
Artinya
menerima segala
pemberian. Kita sebaiknya
bisa
ikhlas dalam menghadapi segala
hal yang terjadi didalam hidup kita. Hal ini
ditunjukkan khususnya
agar kita tidak menjadi orang yang serakah dan menginginkan hak milik
orang lain.
Urip iku urup
Hidup itu
harus
menyala. Jika
mengikuti filosofi ini, kita
diajak untuk membuat hidup kita menyala
dengan membantu orang-orang di sekitar kita. Intinya
kita harus bisa memberi manfaat baik
itu hal kecil maupun hal
yang
besar.
Aja kuminter mundak
keblinger, aja cidra
mundak cilaka
Jangan
merasa paling pintar
biar
tidak salah arah dan jangan suka
mencurangi biar tidak celaka. Seperti
koruptor dan orang yang
mencuri. Mereka paling pintar
dan
salah arah, mereka juga
mencurangi banyak orang, makanya jadi celaka. Kita
harus bisa selalu rendah
hati.
Sak bejo-bejone wong
kang lali isih bejo
wong kang eling lan waspodo
Filosofi ini didapat dari kitab Ronggo Warsita pujangga dari tanah Jawa.
Arti dari filosofi tersebut adalah
orang yang paling beruntung itu orang yang selalu ingat kepada yang
Kuasa dan
berhati-hati dalam menjalani hidup.
Ngunduh wohing pakarti
Semua orang
akan mendapatkan akibat dari segala perilakunya
sendiri.
Jadi, kita tidak perlu menyalahkan dan
mencari kesalahan
orang lain
karena bisa saja itu
adalah akibat dari apa yang
kita lakukan sendiri. Jadi,
kita
harus ingat untuk berhati-hati dalam betindak.
Ngluruk tanpa bala,
menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa
bandha juniarmeitalika.
Menyerbu tanpa bala
tentara, menang
tanpa merendahkan, kesaktian
tanpa ajian,
kekayaan tanpa kemewahan
Makna dari kata-kata
tersebut adalah
kita sebaiknya menjadi pemberani
meski berjuang sendirian
dan selalu menjaga
wibawa serta selalu
bersyukur.
Ajining diri saka
lathi, ajining raga saka busana dinaemak.
Arti dari filosofi ini adalah
kehormatan diri berasal
dari lisan dan
kehormatan
raga berasal dari pakaian. Bagi orang
Jawa
cara
berpakaian itu
menentukan
kehormatan raga dan
cara berbicara menunjukkan kehormatan diri seseorang. Penampilan dan ucapan kita
mempengaruhi
bagaimana orang bereaksi dan menghargai kita.
Becik kethitik ala ketara.
artinya kebaikan akan terlihat dan kejahatan
juga
akan nampak.
Semua perbuatan akan
nampak
tidak
peduli itu
baik maupun buruk. Ini
adalah ajaran
untuk kita agar memperbanyak perbuatan yang baik. Jika berbuat buruk dan
disembunyikan, maka suatu
saat perbuatan
itu juga akan terbongkar.
Komentar
Posting Komentar